Saturday 7 April 2012

Tujuh Konsep Dasar Geologi Lingkungan

BAB IPENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang

Pada abad ke-21, ilmu pengetahuan sudah semakin berkembang, setiap ilmu pengetahuan pasti memiliki kaitan dengan ilmu pengetahuan lainnya. Contoh yang bisa diambil adalah pada ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota yang berkaitan dengan Geologi Lingkungan. Keterkaitan ini merupakan suatu kelebihan yang dapat dijadikan sebuah kesempatan untuk membuat perencanaan wilayah , khususnya di Indonesia dengan memanfaatkan disiplin ilmu Geologi dalam membangun suatu kota yang memiliki tatanan yang rapi, nyaman, dan memiliki nilai ekologis.

Pengertian Geologi
            Geologi berasal dari bahasa Yunani, γη- [geo-, "bumi"] dan λογος [logos, "kata”, “ilmu”] yang berarti  Ilmu (sains) yang mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya. (Sumber : Wikipedia).

Pengertian Lingkungan
            Lingkungan merupakan suatu tempat makhluk hidup tinggal. Lingkungan juga merupakan  kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. (Sumber : Wikipedia)

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Geologi Lingkungan merupakan ilmu geologi terapan yang ditujukan sebagai upaya memanfaatkan sumber daya alam dan energi secara efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan perikehidupan manusia pada masa kini dan masa mendatang dengan mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkannya semaksimal mungkin.


Terdapat Tujuh (7) Konsep Dasar Geologi Lingkungan, yaitu:

1.      Pada dasarnya bumi merupakan suatu sistem tertutup.
2.      Bumi adalah satu-satunya tempat kehidupan manusia, namun sumber daya alamnya terbatas
3.   Proses-proses alam yang terjadi sekarang mengubah bentang alam yang telah tersusun selama periode geologi, baik secara alamiah maupun buatan.
4.      Selalu ada proses alam yang membahayakan dan mengancam kehidupan manusia. Bahaya tersebut harus dikenali dan dihindari sedapat mungkin sehingga ancaman terhadap kehidupan manusia dapat diminimalisir.
5.  Perencanaan tata guna lahan dan penggunaan air harus diusahakan untuk mendapatkan keseimbangan antara pertimbangan ekonomi dengan penilaian estetika.
6.     Efek dari penggunaan lahan sifatnya kumulatif, oleh karena itu kita mempunyai kewajiban untuk menerima dan menanggungnya.
7.      Komponen dasar dari setiap lingkungan manusia adalah faktor geologi, dan pemahaman terhadap lingkungannya membutuhkan wawasan dan penafsiran yang luas terhadap ilmu bumi dan ilmu lain yang berkaitan.

                        Tidak semua konsep di atas cocok dengan suatu wilayah. Ini dikarenakan faktor dari wilayah tersebut yang dapat berupa keadaan lahan, kondisi alam, dan faktor – faktor lainnya. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan menjelaskan dan menganalisis konsep yang cocok dan relevan dengan wilayah Indonesia yang dapat menjembatani antara manusia dan lingkungan.

BAB II

PEMBAHASAN


            Tujuh Konsep Geologi Lingkungan yang telah dijelaskan sebelumnya merupakan konsep – konsep yang sangat bermanfaat, namun mengingat kondisi wilayah Indonesia yang strategis dan sering terancam bencana serius, maka konsep yang relevan dengan kondisi geologi di Indonesia adalah konsep nomor empat, konsep nomor lima, dan konsep nomor enam.

A.    Konsep IV
Selalu Ada Proses Alam yang Membahayakan dan Mengancam Kehidupan Manusia. Bahaya Tersebut Harus Dikenali dan Dihindari Sedapat Mungkin Sehingga Ancaman terhadap Kehidupan Manusia dapat Diminimalisir.

      Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak negara yang berpotensi terkena bencana, karena letak geografis dan geologis, serta banyaknya aktivitas vulkanis. Bencana itu sendiri dapat berupa bencana alam yang dapat berupa hasil kombinasi antara aktivitas alam dan ulah manusia. Bencana di Indonesia biasanya berupa banjir dengan persentase lebih dari 50 persen, dan kemudian diikuti longsor, gempa bumi, tsunami, dan lain – lain. Pergantian musim di Indonesia yang mulai tidak stabil menjadikan banjir dan longsor sebagai bencana dengan intensitas tinggi, karena hampir setiap tahun itu terjadi, sedangkan gempa bumi dan tsunami yang paling banyak memakan korban jiwa terakhir kali adalah di Pulau Aceh dan Nias pada tanggal 26 Desember 2004. Sejak saat itu Indonesia mengalami penurunan bencana alam. Berdasarkan Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial tahun 2008, Tahun 2004 Indonesia mengalami 714 bencana alam. Jumlah itu pun menurun secara signifikan sampai pada Desember tahun 2008 Indonesia hanya mengalami 79 bencana

Meskipun menurun secara signifikan, tapi kita harus tetap waspada akan segala bencana yang akan dating. Paradigma penanggulangan bencana pun diubah menjadi Proactive Preparedness. Dalam terminologi internasional, pendekatan penanggulangan bencana itu juga dikenal dengan Disaster Risk Reduction (DRR) dengan membangun sistem dan mekanisme penanggulangan dengan berupa kesiapsiagaan; tanggap darurat; dan pengenalan cara mengatasi bencana. Sebagai rakyat Indonesia, kita juga harus proaktif dalam menjaga kelestarian lingkungan kita, seperti melakukan reboisasi, menggunakan lahan seefektif mungkin sehingga nilai ekologis masih bisa dijaga, melakukan pengawasan terhadap pengekspoitasian sumber daya alam, dan masih banyak lagi.
                 
A.    Konsep V
Perencanaan Tata Guna Lahan dan Penggunaan Air Harus Diusahakan untuk Mendapatkan Keseimbangan Antara Pertimbangan Ekonomi dengan Penilaian Estetika
            Indonesia memiliki banyak pemandangan alam yang indah, jadi sebagai masyarakat Indonesia kita wajib bangga akan hal ini. Pemandangan tersebut merupakan nilai estetis dari sebuah perencanaan. Namun, mengingat kondisi perekonomian masyarakat Indonesia yang masih menengah, maka estetika pun disampingkan demi meraup keuntungan ekonomi yang lebih besar. Padahal, pemandangan alam dapat menjadi ruang publik yang dapat memberikan suasana kenyamanan bagi para masyarakat. Di sisi lain, kondisi alam yang strategis menjadikan pemandangan alam merupakan sektor yang bisa dimanfaatkan demi meningkatkan perekonomian Indonesia, contohnya Pantai Kuta di Bali yang jika dikelola oleh pemerintah dengan baik maka akan menjadi suatu public space  andalan masyarakat Indonesia, dan masih banyak lagi.

A.    Konsep VI
Efek dari penggunaan lahan sifatnya kumulatif, oleh karena itu kita mempunyai kewajiban untuk menerima dan menanggungnya
            Luas Wilayah Indonesia hampir sekitar 2 juta km2 dengan laut yang terbentang luas dan pepohonan yang melindungi dan memberikan keuntungan tersendiri bagi masyarakatnya. Pada awal tahun 2000, dengan semakin majunya perkembangan teknologi, Indonesia mulai mengkonversikan hutan menjadi sebuah lahan terbuka untuk membangun kebutuhan masyarakat, seperti membangun perumahan, perkantoran, dan kegiatan perekonomian lainnya. Penggunaaan lahan yang tidak dikontrol membuat Indonesia mulai kehilangan sebagian besar hutan – hutannnya .        
Hutan Indonesia merupakan aset yang sangat berharga, dengan kata lain setiap masyarakat Indonesia tidak boleh menebang dan membuka lahan begitu saja dengan menebang hutan secara massal. Tahukah anda apa yang akan terjadi jika hutan kita ditebang secara terus - menerus?. Bencan akan terus membayangi masyarakat Indonesia jika penggunaan lahan yang tidak efektif. Apa yang kita perbuat, itulah yang akan kita peroleh. Dengan membuka area hutan, maka kita sudah mengundang bencana alam dan Indonesia paling sering mengalami bencana banjir. Belum lagi polusi dan pembuangan limbah yang semakin besar. Bisa kita lihat dari Kota Jakarta yang hampir setiap tahunnya mengalami banjir dikarenakan faktor resapan air yang kurang. Hutan sebagai konsentrasi pepohonan hijau merupakan zona signifikan yang merealisasikan fungsi fotosintesis, selain pohon hijau yang tumbuh dan tersebar di berbagai lokasi. Dengan akumulasi karbon dioksida yang diserap dan oksigen yang dihasilkannya, hutan (tropis) disebut paru – paru dunia dan taman hijau (miniatur hutan) disebut paru – paru kota. Di samping menurunkan temperatur udara dan menawarkan kesejukan yang asri, pohon hijau pun berfungsi sebagai reservoir air dengan akar – akarnya yang kokoh kuat. Dengan demikian penggunaan lahan haruslah secara selektif. Kita sebagai masyarakat Indonesia sepatutnya mengembangkan lingkungan hidup. Kondisi geografis dan geologis Indonesia merupakan peluang sekaligus tantangan bagi kita dalam melakukan apa yang terbaik dan meminimalisir beban yang akan kita tanggung dengan menjaga kelestarian alam.



BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN


                        Kesimpulan berdasarkan penjelasan di atas adalah terdapat tujuh Konsep Geologi Lingkungan , yaitu:

1.      Pada dasarnya bumi merupakan suatu sistem tertutup.
2.      Bumi adalah satu-satunya tempat kehidupan manusia, namun sumber daya alamnya terbatas
3.      Proses-proses alam yang terjadi sekarang mengubah bentang alam yang telah tersusun selama periode geologi, baik secara alamiah maupun buatan.
4.      Selalu ada proses alam yang membahayakan dan mengancam kehidupan manusia. Bahaya tersebut harus dikenali dan dihindari sedapat mungkin sehingga ancaman terhadap kehidupan manusia dapat diminimalisir.
5.      Perencanaan tata guna lahan dan penggunaan air harus diusahakan untuk mendapatkan keseimbangan antara pertimbangan ekonomi dengan penilaian estetika.
6.      Efek dari penggunaan lahan sifatnya kumulatif, oleh karena itu kita mempunyai kewajiban untuk menerima dan menanggungnya.
7.      Komponen dasar dari setiap lingkungan manusia adalah faktor geologi, dan pemahaman terhadap lingkungannya membutuhkan wawasan dan penafsiran yang luas terhadap ilmu bumi dan ilmu lain yang berkaitan




            Setelah mempelajari dan menganalisa tujuh konsep geologi lingkungan di atas, saran yang dapt diambil adalah:
1.      Bumi merupakan tempat tinggal manusia, segala ancaman yang datang merupakan sebuah proses dimana manusia juga terlibat di dalamnya, maka dari itu kita sebagai rakyat harus proaktif dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup, menjaga kenyamanan bumi ini dan berusaha meminimalisir segala bahaya ancaman dengan pola pikir dan perencanaan yang tepat.
2.      Karena kita tinggal di wilayah yang strategis, maka sebaiknya kita tetap menjaga keseimbangan alam, ekonomi merupakan kebutuhan manusia, tapi alangkah baiknya jika estetika alam juga diperhatikan, setiap kita wajib menanam satu pohon demi berkontribusi pada penghijauan dan penggunaan lahan yang kita lakukan sebaiknya dimanfaatkan demi kenyamanan dan keamananan bumi.
3.      Bumi yang kita pijak ini masih menyimpan sejuta misteri, maka dari itu segala resiko yang ada menjadi tanggung jawab kita bersama. Perhatikan sekitar kita, mari menjunjung tinggi nilai ekologis!








0 comments:

Post a Comment

free web counter
visitors by country counter

Followers

Tobi of Akatsuki Sprite